بسم الله الرحمن الرحيم
📋 Materi khutbah Jum'at
Judul:
KEBERSAMAAN HINGGA MAUT MENJEMPUT
Khutbah pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلى عَليه، وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ}
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ، وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا، وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء، وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ، إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً}
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً}
أَمَّا بَعْدُ..
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَ خَيْرَ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه و سلم- وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ محدثات بدعة، و كل بدعة ضَلاَلَةٌ، و كل ضلالة في النار.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
Alam barzakh atau alam kubur merupakan alam yang sangat mencekam dan mengerikan. Sempit, gelap, pengap, terasing dan kengerian-kengerian lainnya.
Dalam kitab Ahwalul Qubur (Ngerinya alam kubur), Imam Ibnu Rajab menyebutkan bahwa..
Apabila mayit telah dikubur, dan orang-orang telah pergi, maka dua malaikat mendatanginya.
Satu disebut Munkar, satu lagi disebut Nakir.
Kedua sosok ini berwarna hitam kebiruan.
Kedua mata mereka seperti periuk berisi tembaga.
Pandangannya seperti kilat menyambar-nyambar.
Taring mereka mirip tanduk sapi jantan.
Suaranya bagaikan petir menggelegar.
Sangat keras dan kasar hardikannya.
Mereka membawa palu besi berukuran besar.
Seandainya penduduk Mina disuruh mengangkat, maka mereka tak akan sanggup.
Palu itu digunakan untuk meluluhlantakkan siapa saja yang tidak lolos dari pertanyaan di alam kubur.
Apabila palu itu dihantamkan, maka mayat itu akan hancur seperti debu, dan semua makhluk bisa mendengarkan suara pukulannya yang dahsyat, kecuali manusia dan jin.
Ya Allah, lindungilah kami dari fitnah dan adzab kubur.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
SAAT ITULAH, KITA SANGAT BUTUH DOA DARI SAUDARA KITA.
Masih dalam kitab Ahwalul Qubur (Ngerinya alam kubur), Imam Ibnu Rajab membawakan riwayat..
اَلأَمْواتُ أَحْوَجُ إِلَى الدُعاءِ مِنَ الأَحْياءِ إِلَى الطَعامِ
Orang-orang yang meninggal lebih butuh didoakan, melebihi kebutuhan orang-orang yang masih hidup kepada makanan.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
Doa seorang mukmin untuk saudaranya yang telah meninggal merupakan parcel dan hadiah spesial yang sangat dinantikan.
Masih dalam kitab Ahwalul Qubur, Imam Ibnu Rajab membawakan riwayat..
إِذا دَعا العَبْدُ لِأَخِيهِ الْمَيِتِ، أَتاهُ مَلَكٌ فِي قَبْرِهِ، فَقالَ لَهُ: يا صاحِبَ القَبْرِ الغَرِيبِ، هَدِيَّة مِنْ أَخٍ شَفِيقٍ عَلَيْكَ.
Apabila seorang hamba mendoakan kebaikan untuk saudaranya yang telah meninggal, maka doa itu akan dibawa oleh malaikat menuju kuburan dan disampaikan kepada si mayit. Malaikat itu berkata, "Wahai penghuni kubur lagi terasing, ini ada hadiah dari seorang saudara yang sangat sayang padamu."
Bagaimana bisa doa merupakan hadiah yang spesial?
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
Alam kubur yang tadinya gelap gulita dan sempit menghimpit, ketika doa itu sampai kepada mayit, maka alam kubur itu menjadi sangat terang benderang dan luas membentang. Dengan ijin Allah.
Masih dalam kitab Ahwalul Qubur, Ibnu Rajab menyebutkan riwayat..
جَزَى اللهُ أَهْلَ الدُنْيا خَيْراً، أُقْرِأُهُمْ مِنا السلامَ، فَإِنَّهُ يَدْخُلُ عَلَيْنا مِنْ دُعائِهِمْ نُورٌ مِثْلُ الجَبَلِ
Semoga Allah membalas kebaikan untuk penghuni dunia yang masih hidup. Sampaikan salam kami kepada mereka. Sesungguhnya, cahaya doa mereka masuk kepada kami sebesar gunung.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
Semua itu menunjukkan apa?
Semua itu menunjukkan akan pentingnya menjalin persaudaraan, sampai pun setelah kita meninggal dunia.
Maka, persaudaraan yang hakiki adalah persaudaraan yang dijalin di atas iman, taqwa dan keikhlasan.
Kenapa?
Karena persaudaraan yang hakiki itulah yang akan langgeng hingga saat kita meninggal dunia, hingga kita menjalani proses peradilan, hingga akhirnya kita dimasukkan oleh Allah ke dalam jannah-Nya. Amin.
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Orang-orang yang berkasih-sayang, pada hari itu sebagian mereka adalah musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.
(Az Zukhrur:67)
Dalam persaudaraan, makna takwa adalah bersama-sama menjalankan ketaatan kepada Allah, meninggalkan sikap saling bermusuhan, saling benci, dan seterusnya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
لاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَتَنَاجَشُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ،
"Janganlah kalian saling dengki, melakukan najasy, saling membenci, saling membelakangi dan sebagian dari kalian menjual di atas penjualan saudaranya.
وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخوَانَاً،
Jadilah kalian semua hamba–hamba Allah yang bersaudara.
الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ،
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain,
لاَ يَظلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَكْذِبُهُ، وَلايَحْقِرُهُ،
tidak boleh menzhaliminya, menghinanya, mendustakannya dan merendahkannya.
التَّقْوَى هَاهُنَا – وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ –
Takwa itu letaknya di sini –sambil menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali–
بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسلِمَ،
cukuplah seseorang itu dalam kejelekan ketika dia merendahkan saudaranya sesama muslim.
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ.
Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram dan terjaga darah, harta dan kehormatannya.”
(Hadits dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, riwayat imam Muslim.)
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah...
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam mengajarkan untuk saling bersaudara dan mencintai, ketika masih hidup maupun sudah meninggal salah satunya.
Ketika masih hidup, kita diperintah untuk menebarkan salam.
Untuk apa?
Tidak lain agar ukhuwah itu terbentuk, agar kecintaan itu terajut.
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَفَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ.
"Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang jika kalian amalkan maka kalian akan saling menyayangi? Tebarkanlah salam di antara kalian."
[Hadits riwayat Abu Dawud, dari sahabat Abu Hurairah]
Ini ketika masih hidup.
Ketika sudah meninggal pun, kita dianjurkan untuk memberi salam.
Dalam sebuah doa ketika melewati kuburan muslim:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الـمُؤْمِنِينَ و الـمُسْلِمِينَ, وَيَرْحَمُ اللَّهُ الـمُستَقْدِمينَ مِنَّا والـمُستأخِرينَ, وَإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ
“Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian wahai ahli kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kalian dan kami, serta orang-orang terkemudian (dari kalian). Sesungguhnya kami insya Allah, benar-benar akan menyusul kalian.” (HR. Muslim)
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
Ketika kita mati, semua yang kita miliki tidaklah bermanfaat. Semua yang kita punyai tidaklah bisa menyelamatkan kita.
Harta, anak, kedudukan dan lain sebagainya, semua itu akan kita tinggalkan.
Tidak ada yang bermanfaat untuk kita kecuali amal shaleh kita. Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita kecuali qolbun Salim, hati yang selamat.
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)
"Pada hari, harta dan anak-anak tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."
(Surat Asy Syuara':88-89)
Tidak ada yang selamat kecuali orang yang mempunyai hati yang selamat, bersih dari penyakit.
Bersih dari sifat ghill, jengkel terhadap saudaranya, kibr, sombong, meremehkan saudaranya.
Dalam hadits Ibnu Mas'ud riwayat imam Muslim, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ.
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sedikit saja sifat sombong.
Apa itu Al Kibr?
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Sombong adalah menolak kebenaran, menolak dalil-dalil, menolak hujjah yang shohihah. Dan meremehkan manusia, merendahkan saudaranya.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
Di dalam surga, tidak ada tempat bagi orang yang di hatinya masih ada kejengkelan terhadap saudaranya.
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (45) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آَمِنِينَ (46) وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
Sesungguhnya, orang-orang yang bertakwa berada di dalam kebun-kebun dan mata air.
Dikatakan kepada mereka, "Silahkan masuk dengan selamat dan aman".
Dan Kami cabut dari dada-dada mereka rasa jengkel. Mereka saling bersaudara dan berhadapan di atas dipan-dipan (dari surga).
(Surat Al Hijr:45-47)
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah..
Inilah yang seharusnya dilakukan jika kita ingin masuk surga.
Ketika hidup saling bersaudara bersama-sama dalam ketaatan kepada Allah.
Saling membantu.
Kenapa?
Karena, ketika lahir, kita pasti butuh bantuan orang lain.
Persalinan, perawatan, hingga menjadi dewasa.
Masya Allah.
Ketika matipun, kita tetap menjalin persaudaraan dengan mendoakannya.
Kenapa?
Karena, ketika prosesi jenazah hingga menuju kubur pun kita perlu bantuan saudara kita.
Dimandikan, dikafani, dishalati hingga dikuburkan.
Hingga nantinya kita masuk surga bersama-sama. Amin.
Inilah pentingnya persaudaraan di jalan Allah, kebersamaan dalam menjalani ibadah dan ketaatan. Belajar, berdakwah, Shalat, puasa ramadhan, haji, dan menshalati dan menguburkan jenazah dan lainnya, semua dilaksanakan secara bersama-sama, secara gotong-royong.
Tidak berjalan sendiri-sendiri.
Demikian khutbah pertama yang bisa kami sampaikan..
Allah-lah yang maha memberi Taufik.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلى عَليه، وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
Kepada saudara-saudara kami yang sedang berselisih, bertikai, saling boikot..
Hendaklah diselesaikan dengan baik di dunia. Rajut kembali ukhuwah yang pernah renggang.
Dan kepada saudara-saudara kami yang mendengar perselisihan antar dua pihak, bersemangatlah untuk mendamaikannya.
Karena Allah telah memerintahkan, dan hukum asal perintah adalah wajib.
Siapa yang tidak mau menjalankan perintah Allah, maka dia berdosa, dia membangkang perintah Allah, mirip musuh Allah, iblis yang tidak mau melaksanakan perintah Allah.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman".
(Surat Al Anfal:1)
Sadarlah wahai saudara-saudara kami, perselisihan, pertikaian, saling boikot itu adalah hembusan iblis untuk memecah belah persatuan kaum muslimin. Untuk mengganggu ibadah kalian.
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ قد أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ في جَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَلَكِنْ في التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
Sesungguhnya syaitan itu sudah putus asa untuk diibadahi oleh orang-orang yang shalat di jazirah Arab. Namun, syaitan punya cara untuk mengganggu ibadah mereka, yaitu dengan cara memecah belah persatuan kaum muslimin.
(Hadits riwayat imam Muslim)
Bila persatuan kaum muslimin sudah tercerai berai, maka ibadah mereka pun akan berantakan. Hati mereka terkena penyakit.
Yang awalnya 1 Shaf bersama-sama, karena ada perselisihan, beberapa orang rela terlambat untuk menghindari saudaranya yang ia benci. Dan seterusnya.
Dan untuk pihak-pihak yang secara sengaja atau tidak sengaja menghembuskan api permusuhan di tengah-tengah kaum muslimin, kami ingatkan anda dengan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam:
يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ الْإِيمَانُ إِلَى قَلْبِهِ، لَا تُؤْذُوا الْمُسْلِمِينَ، وَلَا تُعَيِّرُوهُمْ، وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ؛ فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ. وَمَنْ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ.
"Wahai orang yang imannya hanya di lisannya, padahal hatinya belum beriman, jangan sekali-kali menyakiti kaum muslimin dan mencela mereka, jangan pula mencari-cari aib mereka. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya muslim, maka Allah cari aibnya. Barang siapa yang Allah cari aibnya, maka Dia akan bongkar aibnya sampai ke dalam rumahnya."
(Hadits riwayat imam Tirmidzi)
Yang terakhir,
Kami nasehatkan untuk diri kami pribadi kemudian hadirin semua untuk menerima dengan lapang dada dan menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan dan semangat.
Jangan sampai kita meninggal kecuali hati kita sudah selamat dan bersih dari berbagai penyakit.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan jangan sampai kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri.
Inilah yang bisa kami sampaikan pada khutbah kali ini.
Bila kami pribadi banyak dosa, salah dan keliru, maka kami bertaubat kepada Allah.
Kemudian kami mohon dimaafkan.
Semoga Allah menjaga persatuan hati-hati kita dan tali persaudaraan kaum muslimin hingga akhir hayat, hingga kita masuk surga. Amin.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan keimanan.
وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا
Dan jangan jadikan dalam hati kami rasa jengkel terhadap orang-orang yang beriman.
رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Penyayang.
(Surat Al Hasyr: 10)
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ
وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
https://chat.whatsapp.com/JM35pS1VVYNJ80b5KOMyXP
Komentar
Posting Komentar