💐📝KHOTBAH JUMAT: RUKUN ISLAM
✅ Khotbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ :{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ }, وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ: } وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا{ وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ } يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا () يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا () }. أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah...
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ
Islam dibangun atas 5 (rukun): Persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, dan menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadlan (H.R alBukhari dan Muslim)
Dalam lafadz hadits lain riwayat Muslim, penyebutan puasa Ramadlan didahulukan dari penyebutan ibadah haji.
Hadits ini menjelaskan tentang rukun Islam. Pada khutbah Jumat kali ini insyaallah kita akan mengkaji secara ringkas tentang rukun Islam.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan taufiq dan pertolongan kepada kita semua.
Rukun Islam yang pertama adalah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththolib al-Hasyimiy adalah utusan Allah. Konsekuensi dari persaksian ini adalah kita tidak boleh beribadah kecuali hanya kepada Allah semata. Persembahan ibadah kepada selain Allah adalah batil.
Kita juga meyakini bahwa Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam adalah utusan Allah. Karena itu kita harus membenarkan semua khabar yang shahih yang beliau sampaikan dalam hadits-haditsnya. Kita harus mentaati perintah beliau dan menjauhi larangan beliau. Selanjutnya, kita tidaklah beribadah kepada Allah kecuali dengan syariat yang beliau ajarkan kepada kita.
Rukun Islam yang kedua adalah sholat. Allah wajibkan sholat 5 waktu sehari dan semalam bagi kaum muslimin. Allah juga wajibkan sholat Jumat bagi kaum lelaki yang tidak dalam kondisi safar dan tidak memiliki udzur.
Barangsiapa yang menjaga sholatnya, ia akan mendapatkan cahaya dan keselamatan pada hari kiamat. Disebutkan dalam sebuah hadits:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ وَلَا نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ
Barangsiapa yang menjaga sholatnya, ia akan mendapat cahaya, bukti penguat, dan keselamatan pada hari kiamat. Barangsiapa yang tidak menjaga sholatnya, ia tidak akan mendapatkan cahaya, bukti penguat, dan keselamatan, serta nantinya pada hari kiamat akan dikumpulkan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf (yang merupakan tokoh-tokoh kekafiran, pent)(H.R Ahmad, dinyatakan sanadnya shahih oleh Syaikh Ahmad Syakir)
Nabi shollallahu alaihi wasallam mengibaratkan pelaksanaan sholat lima waktu adalah bagaikan seseorang mandi 5 kali di sungai besar yang airnya mengalir deras, sehingga membersihkan badannya dari kotoran-kotoran. Demikian pula sholat akan membersihkan seseorang dari noda-noda kesalahan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ قَالُوا لَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا
Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- bahwasanya ia mendengar Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Bagaimana pendapat kalian kalau ada sungai mengalir di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, kemudian dia mandi 5 kali dalam sehari. Apakah masih tersisa kotoran pada tubuhnya? Para Sahabat menyatakan: Tidak akan tersisa kotoran lagi. Nabi bersabda: Demikianlah sholat 5 waktu. Dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (H.R al-Bukhari)
Rukun Islam yang ketiga adalah menunaikan zakat. Zakat terbagi menjadi 2, yaitu zakat badan dan zakat harta.
Zakat badan atau disebut juga zakat jiwa adalah zakat fithri yang dikeluarkan sebelum pelaksanaan sholat Iedul Fithri. Zakat fithri wajib dikeluarkan oleh semua kaum muslimin yang mampu: baik kecil maupun dewasa, laki-laki maupun wanita. Seseorang yang mengeluarkan zakat fithri adalah seorang yang mampu. Kriteria mampu adalah memiliki kelebihan makanan bagi dia dan keluarga yang menjadi tanggungannya dalam sehari semalam menjelang Iedul Fithri.
Batas waktu tercepat mengeluarkan zakat fitri yang dilakukan Sahabat Nabi adalah 2 atau 3 hari sebelum Iedul Fitri. Zakat fitri hanya dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok. Sebagai contoh, di Indonesia dikeluarkan dalam bentuk beras, tidak boleh dirupakan uang atau bentuk lain. Ukurannya adalah 1 sho’ atau sekitar 3 kg beras. Zakat fithri hanya diberikan kepada fakir dan miskin saja.
Sedangkan zakat harta dikeluarkan bagi sebagian harta tertentu yang telah mencapai nishob yaitu batasan minimal harta yang harus dizakatkan. Tiap jenis harta memiliki nishob tersendiri. Zakat dikeluarkan setiap periode tertentu, yaitu ketika tercapai haulnya dimiliki setahun hijriyah. Sedangkan zakat pertanian tidak menggunakan ketentuan haul. Setiap kali panen jika mencapai nishob, harus dikeluarkan zakatnya.
Ada beberapa jenis zakat. Di antaranya adalah zakat pertanian, zakat peternakan, zakat perdagangan, zakat emas dan perak atau juga zakat uang.
Pada kesempatan ini akan sedikit dibahas tentang zakat uang. Sebagian Ulama menganjurkan agar zakat uang mengikuti nishob perak, yaitu 595 gram perak. Sebagai contoh, jika seandainya 1 gram perak adalah seharga 10 ribu rupiah, maka nishob perak atau nishob simpanan uang adalah 5,95 juta rupiah. Jika seseorang memiliki uang minimal 5,95 juta selama setidaknya setahun hijriyah, ia harus keluarkan zakatnya 2,5%.
Misalkan, seseorang punya tabungan uang sebanyak 10 juta rupiah yang telah dimiliki selama setahun hijriyah, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5% kali 10 juta rupiah yaitu 250 ribu rupiah.
Zakat harta boleh diberikan kepada setidaknya salah satu dari 8 golongan yang disebutkan dalam alQuran surat atTaubah ayat 60.
باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ الْبَيَانِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
✅Khotbah Kedua:
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullaah...
Rukun Islam yang keempat adalah berpuasa di bulan Ramadhan.
Penentuan awal masuknya Ramadhan adalah berdasarkan rukyatul hilal atau menggenapkan jumlah bilangan bulan Sya’ban jika hilal tidak terlihat. Bagi rakyat kaum muslimin hendaknya mengikuti ketetapan dari pemerintah muslim di wilayah masing-masing atau yang terdekat darinya. Kewajiban berpuasa bagi kaum muslimin yang tidak memiliki udzur adalah selama sebulan penuh, yang bisa berjumlah 29 atau 30 hari.
Berpuasa adalah meniatkan ibadah kepada Allah dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal-hal yang membatalkan puasa di antaranya adalah makan, minum, mendapat cairan infus, berhubungan suami istri, atau mengeluarkan mani secara sengaja, dan muntah secara sengaja.
Seseorang yang berpuasa hendaknya tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa saja, namun juga hendaknya menahan pandangan, pendengaran, lisan, dan perbuatannya untuk tidak melakukan perbuatan dosa, hal sia-sia, atau hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasanya.
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatannya, serta perilaku kebodohan, maka Allah tidaklah butuh dengan sikapnya menjauhi makan dan minumnya (dalam puasa)(H.R alBukhari 5597)
Sahabat Nabi Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma berkata:
إذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُك وَبَصَرُك وَلِسَانُك عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَأْثَمِ ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ، وَلْيَكُنْ عَلَيْك وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ ، وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً
Jika engkau berpuasa, maka puasakanlah pendengaran, penglihatan, dan lidahmu dari dusta dan dosa. Janganlah menyakiti budak. Hendaknya engkau bersikap tenang dan santun pada saat berpuasa. Jangan jadikan keadaanmu sama saja antara pada saat berpuasa dengan tidak (riwayat Ibnu Abi Syaibah no 8973)
Sedangkan rukun Islam yang kelima, yang terakhir, adalah menunaikan ibadah haji ke tanah suci bagi yang mampu. Allah Azza Wa Jalla berfirman:
...وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
"...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia hanya untuk Allah semata, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatupun) dari alam semesta."(Q.S Ali Imran ayat 97)
Kewajiban berhaji adalah sekali dalam seumur hidup. Ibadah haji hanya bisa dilaksanakan pada bulan-bulan haji sebagai satu rangkaian dengan ibadah umrahnya.
Bagi kaum muslimin yang melaksanakan manasik secara tamattu’, ia melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji, sebelum tanggal 8 Dzulhijjah. Bulan-bulan haji adalah Syawwal, Dzulqa’dah, dan permulaan Dzulhijjah. Selanjutnya, rangkaian ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berakhir dengan selesainya hari-hari tasyriq. Beberapa aktivitas ibadah haji di antaranya adalah mabit di Mina pada hari tarwiyah, wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah, mabit di Muzdalifah pada malam 10 Dzulhijjah, kemudian pada 10 Dzulhijjah melempar jumrah Aqobah, menyembelih hadyu, thawaf Ifadhah dan Sa’i, serta mencukur rambut. Kemudian pada hari-hari tasyriq melakukan mabit di Mina dan melempar 3 sasaran jumrah setiap hari.
Demikianlah secara ringkas penjelasan tentang kelima rukun Islam, semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq dan pertolongan agar kita bisa melaksanakan kelima rukun Islam itu dengan baik dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا...
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ ,"إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
(Abu Utsman Kharisman)
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Situs Web:
itishom.org
Telegram :
https://t.me/alitishombissunnah/
Siaran Radio Kajian Ba'da Maghrib:
https://itishom.org/radio-al-fauzan/
Komentar
Posting Komentar