┏📜📚📖━━━━━━━━━━━━━━┓
*Majmu'ah Riyadhussalafiyyin*
┗━━━━━━━━━━━━━━📖📚📜┛
💐📝 *KHUTBAH JUMAT MASJID TAMAN BAHAGIA KOTA PROBOLINGGO 14 DZULQA’DAH 1439 H/ 27 JULI 2018 M*
📜 *KHUTBAH PERTAMA* :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَزَّنَا بِاْلإِسْلَامِ فَمَهْمَا ابْتَغَيْنَا الْعِزَّةَ بِغَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ فِي رُبُوْبِيَّتِهِ وَإِلَهِيَّتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَمُصْطَفَاهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
📌 Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah...
1⃣ Dalam hadits yang diriwayatkan oleh 2 orang Sahabat Nabi yang mulia, yaitu Abu Dzar al-Ghiffariy dan Muadz bin Jabal, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
▪ Bertakwalah kepada Allah di mana pun kalian berada. Dan ikutkanlah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Serta bergaullah bersama manusia dengan akhlak yang baik (H.R atTirmidzi)
✔ Hadits ringkas, namun padat kandungan maknanya ini yang akan kita kaji dalam dua khutbah kita di siang hari ini.
📌 Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq dan pertolongan kepada kita untuk memahaminya dengan benar dan menjalankannya sesuai dengan yang diridhai oleh Allah Ta’ala.
Sebelum kita masuk pada pembahasan hadits, kita perlu sekilas mengenal 2 Sahabat Nabi yang meriwayatkan hadits tersebut. Yaitu Sahabat Abu Dzar al-Ghiffariy dan Sahabat Muadz bin Jabal radhiyallahu anhuma.
✅ Abu Dzar al-Ghiffary berasal dari Ghiffaar (jalur yang dilewati penduduk Makkah jika akan berdagang ke Syam), nama aslinya Jundub bin Junaadah adalah orang ke-5 yang masuk Islam saat Nabi masih berada di Makkah dan berdakwah secara sembunyi. Beliaulah orang pertama yang mengucapkan salam secara Islam kepada Nabi. Selama masa mencari Nabi di Makkah beliau tinggal di dekat Ka’bah selama 15 hari tidak makan dan minum apapun kecuali air zam-zam hingga menjadi gemuk. Setelah bertemu Nabi dan masuk Islam beliau kembali pada kaumnya, mengajarkan Islam kepada mereka, dan tinggal di sana. Setelah perang Uhud, barulah Abu Dzar bisa menyusul Nabi hijrah ke Madinah.
✅ Sedangkan Muadz bin Jabal adalah Sahabat Nabi yang paling mengetahui tentang halal dan haram (H.R Ibnu Hibban). Nabi juga memerintahkan untuk mengambil (ilmu) al-Quran dari 4 orang, yaitu : Ibnu Mas’ud, Ubay bin Ka’ab, Muadz bin Jabal dan Salim maula Abi Hudzaifah
(H.R al-Bukhari). Muadz bin Jabal juga diutus Nabi ke Yaman untuk berdakwah di sana.
📌 Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah...
📜 *Dalam hadits ini Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam memberikan bimbingan dalam 3 hal* :
1⃣ Bertakwa kepada Allah di manapun kita berada. Di waktu sendirian maupun di tengah keramaian. Di setiap waktu dan tempat.
2⃣ Jika suatu ketika kita melakukan dosa, susulkanlah / iringi dengan banyak perbuatan ibadah dan kebaikan, agar bisa menghapus dosa itu.
3⃣ Pergaulilah sesama manusia dengan akhlak yang baik
▪ Allah memerintahkan kita untuk bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim"
(Q.S Ali Imran ayat 102)
Apakah yang dimaksud dengan takwa? Seorang Tabi’i yang bernama Tholq bin Habiib rahimahullah pernah ditanya tentang takwa kemudian beliau menjelaskan definisi takwa itu. Beliau mendefinisikan takwa sebagai:
عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللَّهِ , رَجَاءُ رَحْمَةِ اللَّهِ , عَلَى نُورٍ مِنَ اللَّهِ ، وَالتَّقْوَى تَرْكُ مَعْصِيَةِ اللَّهِ , مَخَافَةُ اللَّهِ , عَلَى نُورٍ مِنَ اللَّهِ
"Amalan ketaatan kepada Allah, dengan mengharapkan rahmat Allah, berdasarkan cahaya dari Allah. dan takwa adalah meninggalkan kemaksiatan terhadap Allah, karena takut kepada Allah, berdasarkan cahaya dari Allah"
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam al-Iman, juga dinukil adz-Dzahabiy dalam Siyar A’laamin Nubalaa’)
📜 *Dari definisi takwa yang disampaikan Tholq bin Habiib itu terdapat 3 poin utama* :
◼ Pertama: Takwa adalah perbuatan melakukan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan kemaksiatan terhadap-Nya.
◼ Kedua: Takwa harus didasari keikhlasan. Berharap rahmat Allah dan takut terhadap Allah. Seseorang yang melakukan amalan ketaatan kepada Allah atau meninggalkan kemaksiatan bukan karena Allah, tidaklah terhitung bertakwa.
◼ Ketiga: Takwa harus didasari oleh ilmu (dari alQuran dan Sunnah Nabi), yang disebut oleh Thalq bin Habiib sebagai “berdasarkan cahaya dari Allah”.
⚠ Tanpa ilmu, seseorang tidak bisa bertakwa secara benar kepada Allah. Hanya dengan ilmulah seseorang mengetahui perintah Allah untuk dikerjakan dan mengetahui larangan Allah untuk dijauhinya.
📌 Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah...
✔ Dalam hadits ini pula Nabi memerintahkan kita untuk mengiringi perbuatan dosa dengan perbuatan kebaikan, tujuannya agar perbuatan kebaikan itu bisa menghapus dosa.
▪ Hal ini juga semakna dengan firman Allah Ta’ala:
...إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ...
"Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghapuskan keburukan-keburukan..."
(Q.S Huud ayat 114)
✔ Nabi shollallahu alaihi wasallam menyebutkan beberapa amal ibadah yang jika dikerjakan bisa menghapuskan dosa-dosa kecil antar waktu.
الصَّلَوَاتُ اْلخَمْسُ وَاْلجُمُعَةُ إِلَى اْلجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَ اْلكَبَائِر (رواه مسلم)
“(antara) sholat lima waktu (yang satu dengan berikutnya), Jumat dengan Jumat, Romadlon dengan Romadlon, sebagai penghapus dosa di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan"
(H.R Muslim)
Kadang kita melakukan dosa-dosa kecil pada diri kita, keluarga, harta, ataupun tetangga kita. Hal-hal itu bisa dihapuskan dengan puasa, sholat, shodaqoh, dan amar ma’ruf nahi munkar. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلَاةُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
"Fitnah yang dialami seorang laki-laki pada keluarga, harta, diri, dan tetangganya dihapuskan oleh puasa, sholat, shodaqoh, dan amar ma’ruf nahi munkar"
(H.R Muslim)
Namun jika seseorang melakukan dosa-dosa besar, ia harus bertaubat dengan sebenar-benarnya (taubat nashuha), yaitu meninggalkan perbuatan dosa itu, menyesali perbuatannya, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya. Jika dosa itu terkait dengan hak orang lain, ia harus meminta maaf dan mengembalikan haknya.
Salah satu bentuk kebaikan yang bisa menghapuskan dosa adalah duduk di majelis ilmu menyimak dan mengkaji kajian al-Quran dan hadits dengan pemahaman Sahabat Nabi.
مَا مِنْ قَوْمٍ اجْتَمَعُوا يَذْكُرُونَ اللَّهَ لاَ يُرِيدُونَ بِذَلِكَ إِلاَّ وَجْهَهُ ، إِلاَّ نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قُومُوا مَغْفُورًا لَكُمْ قَدْ بُدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ
"Tidaklah suatu kaum berkumpul mengingat Allah, tidak menginginkan kecuali Wajah-Nya, kecuali akan ada penyeru dari langit:”Bangkitlah dalam keadaan diampuni, keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan"
(H.R Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al-Albany)
✅ Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq dan pertolongan kepada kita untuk bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya taqwa, dan semoga jika kita tergelincir ke dalam dosa, Allah beri taufiq kepada kita untuk memperbanyak amal kebaikan yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa tersebut...
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ الْبَيَانِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
📜 *Khutbah Kedua* :
الْحَمْدُ للهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ
رَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا.
قال الله تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون
✔ Saudaraku kaum muslimin, rahimahukumullah...
Di dalam hadits Abu Dzar dan Muadz bin Jabal itu pula Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menganjurkan kita untuk bergaul bersama manusia dengan akhlak yang baik:
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik (H.R atTirmidzi)
✅ *Para Ulama’ Salaf mendefinisikan akhlak yang baik, di antaranya* :
◼ Al-Hasan al-Bashri mengatakan : “ Akhlak yang baik adalah dermawan, banyak memberi bantuan, dan bersikap ihtimaal (memaafkan).
◼ AsySya’bi menjelaskan : “ Akhlak yang baik adalah suka memberi pertolongan dan bermuka manis “
◼ Ibnul Mubaarok mengatakan : “ Akhlak yang baik adalah bermuka manis, suka memberi bantuan (ma’ruf) , dan menahan diri untuk tidak mengganggu/menyakiti orang lain"
(Jaami’ul ‘Uluum wal Hikaam karya Ibnu Rajab juz 1 hal 454-457)
✔ Keutamaan akhlak yang baik banyak disebutkan oleh Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam dalam hadits-hadits, di antaranya sebagai berikut:
أَكْثَر مَا يُدْخِلُ اْلجَنَّةَ تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ اْلخُلُقِ
“(Hal) yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik"
(H.R Ahmad, AtTirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al-Albany )
أَنَا زَعِيْمُ بَيْتٍ فِي أَعْلَى اْلجَنَّةِ لِمَنْ حَسُنَ خُلُقُهُ
“ Aku menjamin rumah di bagian surga yang tertinggi bagi orang yang baik akhlaknya"
(H.R Abu Dawud dan AtThobrooni dan dihasankan oleh Syaikh al-Albany)
⚠ *Patokan baik tidaknya akhlak adalah berdasarkan bimbingan al-Quran dan Sunnah Nabi.* Adakalanya suatu akhlak dianggap baik oleh suatu masyarakat di suatu daerah, namun jika termasuk kategori yang dilarang dalam alQuran maupun hadits, hal itu tidaklah tergolong akhlak yang baik. Contoh, bagi masyarakat di suatu negara atau daerah, memberikan penghormatan dengan membungkukkan badan yang menyerupai ruku’, adalah suatu akhlak yang baik. Namun, dalam Islam, penghormatan dalam bentuk ruku’ dan sujud hanyalah boleh dipersembahkan untuk Allah Ta’ala. Sehingga hal itu termasuk dilarang.
✔ Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq dan pertolongan kepada kita pada segenap akhlak yang baik, dan semoga kita dijauhkan dari akhlak yang tercela.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا...
اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
اللَّهُمَّ اهْدِنَا لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّا سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
✒ Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله
➖ ➖ ➖ ➖ ➖
🕌 _“Tetaplah hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_
📲 *Join Channel Telegram* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian (Dauroh) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
📚 https://telegram.me/Riyadhussalafiyyin
*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
📥 https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia
Komentar
Posting Komentar