💐📝KHUTBAH JUMAT
📋TEMA: AMALAN YANG MENDATANGKAN AMPUNAN ALLAH
✅Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ :{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ }, وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ: } وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا{ وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ } يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا () يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا () }. أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah...
Kita mengakui banyaknya dosa kita dalam kehidupan ini. Begitu sering dan banyak kita mendzhalimi diri kita sendiri. Kita-kita benar-benar mengharapkan ampunan Allah Ta’ala. Jika tidak karena ampunan dan rahmat Allah, niscaya kita benar-benar sengsara dan merugi.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya (Adam dan Hawwaa’) berkata: Wahai Rabb kami, kami telah mendzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberikan rahmat kepada kami, sungguh kami benar-benar termasuk orang yang rugi (Q.S al-A’raaf ayat 23)
Salah satu doa yang diajarkan Nabi shollallahu alaihi wasallam kepada Abu Bakr untuk dibaca di dalam sholat setelah tasyahhud sebelum salam adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“ Yaa Allah, sesungguhnya aku telah mendzholimi diriku sendiri dengan kedzhaliman yang banyak, dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan yang ada di sisiMu, dan berilah aku rahmat sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “(H.R al-Bukhari dan Muslim)
Allah Yang Maha Penyayang menyeru para hamba-Nya untuk bersegera menuju ampunan Allah Ta’ala:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah menuju ampunan Rabb kalian dan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Disediakan bagi orang-orang yang bertakwa (Q.S Ali Imran ayat 133)
Allah Ta’ala menyediakan sekian banyak fasilitas berupa amalan-amalan yang bisa mendatangkan ampunanNya. Pada kesempatan ini kita akan menyebutkan beberapa amalan yang bisa mendatangkan ampunan Allah Ta’ala.
Saudaraku kaum muslimin....
Hal terpenting dan paling utama untuk mendapatkan ampunan Allah adalah tauhid. Beribadah dan berdoa hanya kepada Allah Ta’ala semata. Selama masih ada tauhid dalam diri seorang hamba, masih bisa diharapkan ampunan Allah.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah tidaklah mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa lain yang di bawah itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki (Q.S anNisaa’ ayat 48 dan 116).
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah ta’ala telah berfirman: “Wahai anak Adam, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dosamu). Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa seisi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan suatu apapun dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”.[HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih] { dishahihkan Syaikh al-Albaniy }
Amalan yang bisa mendatangkan ampunan Allah berikutnya adalah ittiba’, meneladani Sunnah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Jika kita mengetahui ada suatu sunnah dari Nabi dan mampu melakukannya, lakukanlah dengan ikhlas. Allah akan cinta kepada kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah (Wahai Muhammad): Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S Ali Imran:31)
Maka yang terpenting bagi kita adalah berusaha mencari tahu apa saja yang diajarkan dan disunnahkan oleh Nabi kita. Jika jelas bahwa itu sunnah, jangan tinggalkan sunnah itu karena ucapan siapapun.
Sahabat Nabi Utsman bin Affan radhiyallahu anhu pernah menyatakan:
لَمْ أَكُنْ أَدَعُ سُنَّةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ
Aku tidak akan meninggalkan sunnah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam karena ucapan siapapun dari kalangan manusia (H.R Ahmad dari Marwan bin al-Hakam)
Amalan berikutnya yang bisa mendatangkan ampunan Allah adalah sholat. Lakukanlah sholat dengan menyempurnakan wudhu’, khusyu’, serta menyempurnakan syarat, rukun, kewajiban, dan sunnah-sunnah dalam sholat. Ampunan Allah niscaya akan bisa didapatkan.
Rasulullah shollallahu alaihi wasalam bersabda:
مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
Tidaklah seorang muslim ketika datang sholat wajib, ia sempurnakan wudhu’, khusyu’, dan ruku’nya, kecuali hal itu akan menjadi penghapus dosa sebelumnya, selama ia tidak melakukan dosa besar. Demikian itu berlangsung sepanjang masa (H.R Muslim)
Saudaraku kaum muslimin rahimahukumullah...
Menuntut ilmu agama, adalah salah satu sarana mendapatkan ampunan Allah. Seseorang yang duduk di sebuah majelis ilmu yang mengkaji Quran dan Sunnah Nabi dengan pemahaman para Sahabat, akan besar harapannya mendapatkan ampunan Allah. Majelis ilmu adalah majelis yang sekedar orang menumpang duduk pun tidak akan rugi. Para Malaikat yang senantiasa berkeliling mencari majelis dzikir, majelis ilmu adakalanya mendapati seseorang yang hanya numpang duduk saja di majelis itu. Tapi ia pun bisa mendapatkan ampunan Allah Ta’ala.
فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلاَنٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ قَالَ فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ هُمُ الْقَوْمُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ ».
Para Malaikat berkata: Wahai Rabbku, di antara mereka ada fulaan, seorang hamba yang banyak berbuat dosa. Ia hanya singgah dan duduk bersama mereka. Allah berfirman: dan untuknyalah Aku ampuni (dosanya). Mereka adalah suatu kaum yang tidak merugi teman duduk mereka (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Maka saudaraku kaum muslimin, jika orang yang sekedar singgah mampir duduk bersama di suatu majelis ilmu saja bisa mendapatkan ampunan Allah, maka bagaimana lagi dengan orang yang benar-benar berniat datang untuk mencari ilmu, menyimak dengan seksama, ikhlas karena Allah? Tentu, mereka lebih layak mendapat ampunan Allah Ta’ala. Maka bersemangatlah menghadiri majelis-majelis ilmu Ahlussunnah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ بِالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
✅Khutbah Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ عَلَى كُلِّ حَالٍ . الْمَوْصُوْفِ بِصِفَاتِ الْجَلَالِ وَالْكَمَالِ . الْمَعْرُوْفِ بِمَزِيْدِ الْإِنْعَامِ وَالْإِفْضَالِ . أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَهُوَ الْمَحْمُوْد عَلَى كُلِّ حَالٍ ، وَفِي كُلِّ حَالٍ . وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ذُوْ الْعَظَمَةِ وَالْجَلَالِ . وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِلِيْلُهُ الصَّادِقُ الْمَقَالُ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ صَحْبٍ وَآل ٍ. وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كثيراً
قَالَ اللهُ تَعَالَى : وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah...
Setiap selesai sholat lima waktu, kita disunnahkan untuk membaca bacaan tasbih (subhanallah) sebanyak 33 kali, tahmid (alhamdulillah) 33 kali, dan takbir (Allahu Akbar) sebanyak 33 kali. Kemudian disempurnakan bilangannya menjadi seratus dengan ucapan: Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu anhu- dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam: Barangsiapa yang bertasbih selesai sholat 33 kali dan bertahmid 33 kali dan bertakbir 33 kali, itu adalah 99, dan disempurnakan menjadi 100 dengan (ucapan) Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir, akan diampuni dosa-dosanya meski sebanyak buih di lautan (H.R Muslim)
Sekalipun dosa kita sebanyak buih di lautan, besar harapan Allah mengampuni kita jika dalam sehari kita mengucapkan dzikir Subhaanallaah wa bihamdih sebanyak 100 kali.
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barangsiapa yang mengucapkan : Subhaanallaah wa bihamdihi sebanyak seratus kali, akan diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan (H.R alBukhari)
Selesai menikmati hidangan makanan pun kita bisa mendapat ampunan Allah, jika kita mengucapkan: Alhamdulillaah alladzi ath-amanii haadza wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii walaa quwwah
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang memakan makanan kemudian ia mengucapkan (yang artinya): segala puji bagi Allah yang telah memberikan aku makanan ini dan memberikan rezeki dengan ini tanpa daya dan kekuatan dariku’, akan diampuni dosanya yang telah lalu (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh alAlbany)
Saat mengenakan pakaian, jangan lupakan momentum mendapatkan ampunan Allah. Bacalah dzikir: Alhamdulillah alladzi kasaani haadzats tsauba wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii walaa quwwah
وَمَنْ لَبِسَ ثَوْبًا ، فَقَالَ : الْحَمْدُ ِللهِ الذِّي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ ، وَرَزَقَنِيهِ ، مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dan barangsiapa yang memakai baju, kemudian mengucapkan (yang artinya): ‘segala puji bagi Allah yang telah memakaikan aku baju ini dan memberikan aku rezeki dengannya, tanpa daya dan kekuatan dariku’, akan diampuni dosanya yang telah lalu (H.R Abu Dawud, dihasankan oleh Syaikh al-Albany)
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah...
Sesungguhnya masih banyak amalan-amalan yang bisa menyebabkan dosa-dosa kita diampuni Allah. Namun, yang terpenting bagi kita adalah bertaubat dan beristighfar dengan sebenar-benarnya. Meninggalkan dosa-dosa yang pernah kita lakukan, benar-benar menyesalinya, dan bertekad kuat untuk tidak melakukan lagi. Jika terkait dengan hak hamba Allah yang lain berusaha untuk mengembalikan hak itu atau minta dihalalkan.
Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’ala senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, pertolongan, dan ampunanNya kepada kita dan segenap kaum muslimin....
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا...
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
(Abu Utsman Kharisman)
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
Komentar
Posting Komentar