💐📝 KHUTBAH JUMAT MASJID AL-KHOLIL SIDOARJO
TEMA: TAKUT DAN BERHARAP KEPADA ALLAH
🗓 8 SHAFAR 1440 H/ 19 OKTOBER 2018 M
✅Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ :{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ }, وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ: } وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا{ وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ } يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا () يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا () }. أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah...
Seorang yang beriman semestinya memiliki perasaan takut dan berharap ketika beribadah kepada Allah Ta’ala. Dia berusaha mempersembahkan ibadah yang terbaik kepada Allah, diiringi perasaan takut bahwa Allah tidak menerima ibadahnya. Takut juga terhadap adzab Allah. Ia sangat berharap Allah menerima ibadahnya. Ia pun sangat berharap Allah melimpahkan rahmat dan ampunan kepadanya.
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آَتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
Dan orang-orang (beriman) yang bersemangat melakukan amal kebaikan, sedangkan hati mereka takut (amalnya tidak diterima, dan dia takut) amal tersebut tidak menyelamatkan dia ketika kembali kepada Rabb mereka (Q.S al-Mu’minuun ayat 60)
Seorang beriman tidaklah boleh merasa ujub, bangga diri, dan merasa dirinya paling bertakwa kepada Allah. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman:
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
Janganlah kalian memuji-muji diri kalian dalam konteks berbangga, dan merasa bersih dari dosa. Dialah (Allah) yang paling mengetahui siapakah orang yang bertakwa (Q.S anNajm ayat 32)
Berikut ini akan disebutkan beberapa kutipan ucapan dan nasihat para Ulama Salaf, baik Sahabat Nabi maupun Ulama setelahnya, agar seseorang tidak merasa ujub, hendaknya dirinya merasa takut akibat dirinya penuh dengan dosa, dan hendaknya dirinya tidak merasa lebih baik dari muslim yang lain.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu menyatakan:
لَوْ تَعْلَمُوْنَ ذُنُوْبِي مَا وَطِئَ عَقِبِي مِنْكُمْ رَجُلَانِ ، وَلَحَثَيْتُمْ عَلَى رَأْسِي التُّرَابَ ، لَوَدِدْتُ أَنَّ اللهَ غَفَرَ لِي ذَنْبًا مِنْ ذُنُوْبِي
Kalau seandainya kalian mengetahui dosa-dosaku, tidaklah akan ada orang yang berjalan mengikuti di belakangku meski cuma 2 orang, dan niscaya kalian akan menaburkan debu di atas kepalaku. Sungguh aku ingin agar Allah mengampuni dosa-dosaku (riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak dan Ibnu Wahb dalam al-Jaami’, lafadz sesuai riwayat Ibnu Wahb)
Al-Imam al-Baghowiy menukil ucapan Sahabat Nabi Ibnu Umar radhiyallahu anhu:
التَّقْوَى أَنْ لَا تَرَى نَفْسَكَ خَيْرًا مِنْ أَحَدٍ
Takwa itu adalah engkau tidak memandang dirimu lebih baik dari siapapun (Tafsir al-Baghowiy)
Aun bin Abdillah –salah seorang tabi’i, murid beberapa Sahabat Nabi- rahimahullah menyatakan:
بِحَسْبِكَ مِنَ الْكِبْرِ أَنْ تَأْخُذَ بِفَضْلِكَ عَلَى غَيْرِكَ
Cukuplah engkau merasa sombong jika engkau menganggap lebih utama dibandingkan selain engkau (riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya)
Bakr bin Abdillah al-Muzaniy –salah seorang Tabi’i- rahimahullah jika melihat orang yang lebih tua usianya, beliau menyatakan:
هَذَا خَيْرٌ مِنِّي هَذَا عَبِدَ اللهَ قَبْلِي
Orang ini lebih baik dari aku. Dia telah beribadah kepada Allah lebih dulu dibandingkan aku.
Sedangkan jika beliau melihat orang yang lebih muda usianya, beliau menyatakan:
هَذَا خَيْرٌ مِنِّي ارْتَكَبْتُ مِنَ الذُّنُوْبِ أَكْثَرَ مِمَا ارْتَكَبَ
Orang ini lebih baik dari aku. Aku melakukan dosa yang lebih banyak dibandingkan dia (riwayat Ibnu Abid Dunya dalam Muhaasabatun Nafs)
Sufyan bin Uyainah rahimahullah –salah seorang guru al-Imam asy-Syafi’i- menyatakan:
مَنْ رَأَى أَنَّهُ خَيْرٌ مِنْ غَيْرِهِ فَقَدِ اسْتَكْبَرَ
Barangsiapa yang melihat bahwa dirinya lebih baik dari selainnya, maka ia telah bersikap sombong (dinukil oleh adz-Dzahabiy dalam Siyaar A’laamin Nubalaa’ dan Ibnul Jauzi dalam Shifatus Shofwah)
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan hidayah kepada kita dan mengampuni dosa-dosa kita....
✅Khutbah Kedua:
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
قَاَلَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآَمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah...
Meskipun seseorang merasa banyak dosa, tidak lebih baik dari saudaranya, namun mestinya ia tidak meninggalkan sikap memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemunkaran (amar ma’ruf nahi munkar). Karena amar ma’ruf nahi munkar adalah termasuk ibadah yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Amar ma’ruf nahi munkar disebutkan oleh Allah sebagai karakter orang-orang beriman, bahkan bisa menjadi sebab seseorang mendapatkan rahmat Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun wanita, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang dari kemunkaran. Mereka menegakkan sholat, menunaikan zakat, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu adalah orang-orang yang akan mendapatkan rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S atTaubah ayat 71)
Allah Ta’ala memuji orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar sebagai umat yang terbaik:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ...
Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia. Kalian memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemunkaran, dan kalian beriman kepada Allah...(Q.S Ali Imran ayat 110)
Saudaraku kaum muslimin...
Kemunkaran bisa berupa kesyirikan, kebid’ahan, ataupun kemaksiatan. Melarang dan mencegah dari
kemunkaran-kemunkaran tersebut adalah bagian dari ibadah yang bisa menghapus fitnah dan dosa-dosa pada seseorang.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلَاةُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
Fitnah seseorang pada keluarga, harta, diri, anak-anaknya, dan para tetangganya, hal itu bisa dihapuskan dengan puasa, sholat, bershodaqoh, memerintahkan kepada yang ma’ruf, dan melarang dari kemunkaran (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Hudzaifah)
Jika seseorang merasa banyak dosa, hendaknya ia memperbanyak segala macam hal yang bisa menghapus dosa-dosanya. Amar ma’ruf nahi munkar adalah salah satu perbuatan yang bisa menghapus dosa-dosa.
Sehingga tidak benar jika ada yang mencemooh orang yang memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemunkaran, dengan alasan: Apakah engkau merasa dirimu suci? Apakah engkau merasa lebih baik dibandingkan orang lain?
Justru karena kita merasa banyak berdosa, untuk menghapuskan dosa-dosa itu adalah dengan memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari berbagai kemunkaran. Perasaan dalam diri kita bahwa kita tidak lebih baik dari orang lain, tidaklah menghalangi kita dari memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemunkaran secara hikmah.
Para Sahabat Nabi dan para Ulama Salaf sebagaimana pada khutbah pertama, mereka tidak merasa diri mereka lebih baik dari orang lain. Mereka tidak merasa diri mereka suci dari dosa. Justru mereka termasuk orang-orang terdepan yang mengingkari kemunkaran, apapun bentuknya: apakah kesyirikan, kebid’ahan, maupun kemaksiatan.
Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud, yang merasa banyak dosa, beliau sangat bersemangat untuk mengingkari berbagai kebid’ahan. Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu menyatakan:
اتَّبِعُوْا وَلَا تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Ikutilah (Sunnah), janganlah berbuat kebid’ahan. Karena kalian telah dicukupi. Setiap bid’ah adalah sesat (riwayat al-Marwaziy dalam as-Sunnah)
Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud juga mengingkari dengan keras sekelompok orang yang berdzikir berjamaah di masjid. Hal ini diriwayatkan oleh ad-Daarimiy dalam Sunannya.
Sahabat Nabi Ibnu Umar radhiyallahu anhu tidak merasa lebih baik dibandingkan orang lain. Namun ketika disampaikan kepada beliau oleh Yahya bin Ya’mar dan Humaid bin Abdirrahman bahwa di Bashrah ada orang yang mengingkari takdir, meski dia banyak beribadah dan dikenal berilmu, Ibnu Umar mengingkarinya dengan keras dan berkata:
فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّى بَرِىءٌ مِنْهُمْ وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّى وَالَّذِى يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَوْ أَنَّ لأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللَّهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ
Jika engkau bertemu dengan mereka kabarkan bahwasanya aku berlepas diri dari mereka dan sesungguhnya mereka berlepas diri dari aku. Dan demi (Allah) yang Ibnu Umar bersumpah denganNya, jika seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas sebesar (gunung) Uhud, Allah tidak akan menerimanya hingga ia beriman dengan takdir (H.R Muslim)
Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan taufiq dan pertolongan kepada kita untuk bisa beribadah kepada-Nya dengan ikhlas, di atas akidah yang benar, dan sesuai tuntunan Rasul-Nya maupun teladan dari para Sahabat Nabi ridhwaanullahi alaihim ajmaain....
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا...
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
✍🏼 Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله
➖ ➖ ➖ ➖ ➖
🕌 “Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”
📲 Ayo Join dan Share :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📚 Fawaaid :
🌐 https://t.me/Riyadhus_Salafiyyin
🖼 Follow Us Poster Faedah ⤵
🌐 Instagram :
https://www.instagram.com/galerifaedah
🌐 Twitter :
https://mobile.twitter.com/galerifaedah
🌐 Telegram :
https://t.me/galerifaedah
Komentar
Posting Komentar