KHUTBAH JUMAT: MENSYUKURI NIKMAT ISLAM

💐📝KHUTBAH JUMAT: MENSYUKURI NIKMAT ISLAM

(disampaikan pada Jumat, 16 Dzulqa'dah 1440 H/ 19 Juli 2019 M di masjid al-Kholil Abu Tauhid Sidoarjo) 

📋Khutbah Pertama:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ :{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ }

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah...

Sungguh begitu berlimpah dan tak terhitung nikmat Allah kepada kita. Dari sekian banyak nikmat itu, salah satu anugerah yang tak terkira adalah nikmat Islam. 

Kita bersyukur menjadi seorang muslim. Hidup dalam aturan-aturan Islam. Sesungguhnya berbagai syariat Islam untuk pribadi dan masyarakat muslim penuh dengan kemaslahatan. 

Seluruh perintah Allah dan Rasul-Nya akan memberikan kehidupan yang indah dan menyenangkan bagi jiwa dan raga setiap insan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah panggilan Allah dan Rasul-Nya jika kalian dipanggil untuk menjalankan syariat yang memberikan kemaslahatan bagi kalian... (Q.S al-Anfaal ayat 24)

Amal sholih berdasarkan aturan Islam yang dilandasi iman yang benar akan  menghasilkan kehidupan yang membahagiakan dan penuh ketentraman.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

Barangsiapa yang beramal sholih, baik laki maupun wanita, dalam keadaan beriman, sungguh Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sungguh Kami akan berikan balasan yang lebih baik dibandingkan apa yang mereka perbuat (Q.S anNahl ayat 97)

Seorang yang benar-benar menjalankan konsekuensi keimanan, kehidupannya akan selalu berkisar antara satu kebaikan dengan kebaikan lainnya. Seluruh kehidupannya adalah baik. Jika ditimpa hal yang menyenangkan ia bersyukur dan jika ditimpa hal yang tidak menyenangkan ia bersabar. Seluruhnya adalah kebaikan.

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman. Seluruh urusannya adalah kebaikan. Tidak terjadi hal itu kecuali pada diri seorang mukmin. Jika dia ditimpa hal yang menyenangkan dia bersyukur. Itu baik bagi dia. Jika dia ditimpa hal yang tidak menyenangkan, ia bersabar, itu baik bagi dia (H.R Muslim dari Sahabat Shuhaib bin Sinaan)

Setiap musibah yang dialami seorang muslim, sekecil apapun, akan menjadi sebab terhapusnya dosa baginya.

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim mengalami musibah berupa perasaan sakit, capek, cemas, sedih, hal-hal yang menyakitkan dari orang lain, ataupun gundah gulana. Bahkan sekalipun duri yang mengenainya, kecuali Allah akan hapuskan dosanya dengan musibah itu (H.R al-Bukhari dan Muslim)

Saudaraku, kaum muslimin rahimakumullaah...

Seseorang yang meninggal dalam keadaan muslim, akan berujung kebahagiaan hakiki di akhirat nanti. Kehidupan akhirnya akan berujung pada Surga.

Ada muslim yang langsung masuk Surga. Ada pula yang sempat mendapat adzab, namun akan berakhir di Surga. Tidak ada seorang muslim yang kekal di Neraka. Sesungguhnya ini adalah suatu keutaman yang tak ada bandingan. Maka jagalah Islam, jagalah iman. Janganlah meninggal kecuali dalam keadaan sebagai muslim.

...وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

...dan janganlah sekali-kali kalian meninggal, kecuali dalam keadaan sebagai muslim (Q.S Ali Imran ayat 102)

Di akhirat nanti, ada masa-masa kaum kafir berangan-angan, duhai seandainya waktu di dunia mereka adalah muslim. Mari kita simak hadits Nabi berikut ini:

إِذَا اجْتَمَعَ أَهْلُ النَّارِ فِي النَّارِ، وَمَعَهُمْ مِنْ أَهْلِ الْقِبْلَةِ مَنْ شَاءَ اللَّهُ قَالُوا: مَا أَغْنَى عَنْكُمْ إِسْلَامُكُمْ، وَقَدْ صِرْتُمْ مَعَنَا فِي النَّارِ؟ قَالُوا: كَانَتْ لَنَا ذُنُوبٌ، فَأُخِذْنَا بِهَا، فَسَمِعَ اللَّهُ مَا قَالُوا، قَالَ: فَأَمَرَ بِمَنْ كَانَ فِي النَّارِ مِنْ أَهْلِ الْقِبْلَةِ فَأُخْرِجُوا فَيَقُولُ الْكُفَّارُ: يَا لَيْتَنَا كُنَّا مُسْلِمَيْنِ، فَنُخْرَجُ كَمَا أُخْرِجُوا، قَالَ: وَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ وَقُرْآنٍ مُبِينٍ رُبَّمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمَيْنَ} [الحجر: 2]

Ketika penghuni Neraka berkumpul, di dalamnya terdapat ahlul kiblat (Islam) yang dikehendaki Allah untuk berada di sana (sementara waktu). Orang-orang kafir berkata: Apa manfaat keislaman kalian? Toh kalian juga bersama kami di Neraka ini? Orang-orang Islam itu berkata: Kami punya dosa-dosa, sehingga kami disiksa karenanya. Allah mendengar perbincangan mereka itu. Maka Allah perintahkan agar seluruh orang Islam yang ada di Neraka di keluarkan. Ketika orang-orang Islam itu dikeluarkan dari Neraka, berkatalah orang-orang kafir: Duhai seandainya dulu kami adalah muslim, sehingga kamipun dikeluarkan dari Neraka sebagaimana mereka. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pun membaca firman Allah:

{الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ وَقُرْآنٍ مُبِينٍ رُبَّمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمَيْنَ} [الحجر: 2]

Alif Laam Ro'. Itu adalah ayat-ayat dalam Kitab dan bacaan yang jelas. Bisa jadi orang-orang kafir akan berharap agar dulunya mereka adalah seorang muslim (Q.S al-Hijr ayat 1-2)

Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Hakim, dishahihkan oleh adz-Dzahabiy dan Syaikh al-Albaniy dalam Dzhilaalul Jannah.

Semoga Allah Azza Wa Jalla mengekalkan nikmat Islam ini dalam diri kita, sehingga kita meninggal nanti tetap dalam keadaan sebagai muslim.

📋Khutbah Kedua:

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah...

Jika kita mengetahui begitu besar nikmat Islam ini, kita harus menjaganya dan mensyukurinya. 

Berdoalah kepada Allah agar tidak memalingkan hati kita dari petunjuk yang sangat bernilai ini.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Wahai Rabb kami, janganlah Engkau palingkan hati kami, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami. Anugerahkan kepada kami rahmat di sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha pemberi anugerah (Q.S Ali Imran ayat 8)

Kita menyadari bahwa kita mendapat petunjuk kepada Islam dan di dalam Islam ini adalah dari Allah semata. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolonganNya. Barangsiapa yang Allah beri hidayah, tidak ada yang bisa menyesatkannya. Namun barangsiapa yang Allah sesatkan, tidak ada yang bisa memberikan petunjuk kepadanya. Karena itu hanya kepada Allahlah kita berharap agar menjaga, menguatkan, dan mengokohkan keislaman kita.

Saudaraku,

Bagian dari upaya menjaga keislaman kita adalah dengan bersemangat terus belajar mengkaji dan berusaha memahami ajaran Islam dengan baik dan benar. Proses belajar Islam ini terus berkelanjutan selama hayat dikandung badan. Tak akan terputus hingga nafas tak mampu lagi berhembus.

Amalkan ilmu Islam itu dalam diri dan lingkungan kita. Ajarkan dan dakwahkan ilmu yang kita pahami dengan baik. Semakin banyak nilai-nilai ajaran Islam diterapkan dan disebar, semakin meluas kebaikan berkembang.

Sesungguhnya ajaran Islam yang murni, benar, dan hakiki, adalah yang bersumber dari alQuran dan hadits-hadits Nabi yang shahih, dengan pemahaman para Sahabat Nabi serta bimbingan Ulama-ulama Ahlussunnah setelahnya yang mengikuti mereka dengan baik.

Ilmu Islam tidak diambil dari mimpi-mimpi orang belakangan. Ilmu Islam tidaklah didasarkan pada perasaan, khurafat, atau persangkaan-persangkaan. Ilmu Islam tidaklah dilandaskan pada hadits-hadits yang lemah atau palsu. Ilmu Islam tidaklah didasarkan pada filsafat.

Ambillah ilmu Islam dari sumber yang benar. Kenalilah Ulama Ahlussunnah sebagai rujukan dalam mengambil ilmu Islam itu. Ulama pewaris Nabi dari sejak Sahabat Nabi sampai di masa kita saat ini. 

Ulama-Ulama di abad kita yang sudah meninggal dengan warisan ilmu yang begitu bernilai, sebut saja Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz. Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy. Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin. Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albaniy. Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’iy. Rahimahumullah. Semoga Allah merahmati mereka dengan rahmat yang luas.

Sedangkan sebagian yang masih hidup, di antaranya Syaikh Robi’ bin Hadi al-Madkhaliy. Syaikh Sholih al-Fauzan. Syaikh Ubaid al-Jabiriy. Hafidzhahumullah. Semoga Allah senantiasa menjaga mereka.

Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’ala senantiasa melimpahkan rahmat,taufiq,dan hidayah-Nya kepada kita semua.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا... اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا...

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

(Abu Utsman Kharisman)

💡💡📝📝💡💡

WA al I'tishom